'Menulis Di Kala Sakit'

Ketika takdir berkata tidak sesuai dengan harapan dan do'a , maka kesabaran adalah kunci utama memaknai dan menjalani kehidupan ini. Satu hal yang perlu kita ingat bahwa kuasa Sang Maha kuasa, di atas segalanya. Kisah berikut ini dapat menjadi inspirasi bagi para penulis pemula, kisah seorang penulis yang senantiasa berkarya meskipun di saat sakit.Kondisi kesehatan tidak menyurutkan semangat beliau untuk terus konsisten berkarya. Nara sumber pada belajar menulis PGRI , Suharto, M.Pd.Seorang guru Mts Negeri 5 Jakarta.Cang ato ,demikian panggilan akrab beliau .Mari kita telusuri bersama kisah beliau dalam perjuangan untuk konsisten menulis dalam keadaan apapun.


Beliau menulis sesuai kronologis yang terjadi, jadi secara berurutan. Seperti melihat sinetron berseri. Banyak apresiasi dari sahabat Dumai. Bahkan tulisan beliau dinantikan dan ditunggu kehadirannya. Pembaca pun beliau ajak menentukan judul artikel terakhir. Banyak yang memberikan judul artikel terakhir. Cang Ato memilih"Kembali ke Madrasah". Kenapa kembali ke madrasah? Ya, karena  beliau  berawal dari madrasah lalu ke rumah sakit dan tak pernah kembali selama 18 bulan.

Ketika dipertengahan jalan ada sahabat sekaligus seorang narasumber yang memberikan ilmu kepada beliau ketika cang Ato mengikuti pelatihan dengan  KSGN. Beliau menghubungi cang Ato. Beliau sempat mengikuti tulisan cang Ato. Beliau bertanya-tanya tentang tulisan yang cang Ato tulis. Apakah saya sedang menulis kisah orang atau kisah sendiri. Karena tokoh utama cang Ato diganti dengan kata "AKU".

Seminggu berselang Om Jay menghubungi cang Ato via vicall. Beliau pun terharu tetapi beliau salut dan mengapresiasi tulisan cang Ato. Dari sinilah Om Jay mengajak cang Ato untuk ikut pelatihan menulis. Cang Ato pun ikut walau terkadang tubuhnya tak mampu mengikuti. Alhamdulillah, karena lewat WhatsApp, materinya bisa beliau baca di siang hari. Selanjutnya materi tersebut cang Ato simpan di blog lalu cang Ato menjadikan kumpulan tulisan di blog tersebut menjadi sebuah buku "Belajar Tak Bertepi"


Dari mengikuti pelatihan menulis gelombang 8, setidaknya memperkaya tulisan cang Ato. Dan tulisan beliau semakin hidup. Karena semua benda  yang ada disekitar ruang rumah sakit  diikut sertakan dan divisualisasikan seperti suatu yang bernyawa. Kalau kata Om Budiman salah satu narasumber pelatihan ini. Disebut dengan istilah CERPENTING (cerita pendek tidak penting). πŸ˜‹πŸ˜Š

Buku tersebut beliau beri judul"GBS Menyerangku" kisah nyata seorang guru bergulat dengan penyakit langka dengan menulis. Alhamdulillah, setelah jadi buku banyak yang berminat hingga kini.




Karena menulis setiap hari maka ratusan artikel sudah beliau miliki. Cang Ato menyimpan  di Facebook dan blogspot. Dari artikel inilah cang Ato menjadikan buku kedua ketika sakit. Yaitu, Menuju Pribadi Unggul. Untuk memperindah tulisan dibuku, cang Ato berguru dan langsung dibimbing oleh bapak Akbar Zaenudin. Setelah jadi beliau menyarankan untuk mencoba dikirim ke penerbit mayor. beliau tidak bersedia, karena terlalu lama menunggu diterima atau tidaknya. 2/3 tulisan di blog belum beliau  bukukan lagi hingga sekarang. Karena cang Ato menulis bentuk buku yang lain.

Hampir setiap hari cang Ato menulis, pada masa pandemi covid-19 terjadi, sehingga hampir dua tahun bekerja dari rumah. Waktu-waktu kosong itulah beliau manfaatkan untuk menulis. Cang Ato tidak bisa tidur sebelum mendapatkan ide untuk menulis. Sehingga terkadang beliau banyak menerawang sampai dapat ide apa yang besok beliau akan  tulis.

Daftar buku solo karya cang Ato
1. Mengejar Azan (dua bulan sebelum sakit) 2018
2. GBS Menyerangku 2020
3. Menuju Pribadi Unggul2020
4. Kompilasi kisah inspiratif 2021
5. Belajar tak bertepi 2021
6. Aisyeh Menunggu cinta (Roman Betawi)2021
7. Menepis kesulitan menulis 2021
8. Gadis pemikat (cerpen) 2022
9. Kado khusus sang bintang (motivasi belajar)2022
10. Lentera Ramadan 2022

Buku yang sedang dalam proses penulisan
11. Catatan harian guru blogger madrasah
12. Cing Ato Belajar pantun
13. Cing Ato Belajar puisi
14. Menulis dikala Sakit.





Alhamdulillah, buku GBS Menyerangku pernah diresensi oleh prof Dr ngainun Naim.
Buku menepis kesulitan diresensi oleh guru dari Kalimantan Barat dan menghantarkan beliau menjadi sang juara.

Di saat tak berdaya cang Ato berpikir. Apa ya yang bisa menambah amal ibadah pada saat  sakit. Waktu sehat saya sering khutbah, ceramah, menjadi motivator untuk peserta didik. Setelah berpikir, kenapa saya tidak menulis saja di medsos. Akhirnya saya menulis tentang karakter yang berkaitan membangun diri menjadi manusia unggul. Demikianlah yang ada dalam fikiran  sang penulis hebat ini . Luar biasa mulia hati beliau .....πŸ‘πŸ‘πŸ‘

Alhamdulillah, banyak yang memberikan Apresiasi dan menunggu-nunggu kehadiran tulisan berikutnya. Dari menulis inilah Tuhan memberikan apa yang beliau tidak duga.  Disaat sakit belliau  mendapatkannya.

1. Mendapat banyak teman yang ingin bersahabat
2. Banyak yang konsultasi tentang menulis
3. Mendapat panggilan menulis dari adik saya di Pusdatin ( karena dia melihat dan membaca tulisan-tulisan saya di medsos)
4. Kedatangan para yuotuber
5. Menjadi narasumber pada pelatihan di KSGN PGRI
6. Mendapatkan penghargaan dari Bang Jafar DKI sebagai "Pahlawan pendidikan" Jakarta.
7. Memperoleh teman kerja dan teman medsos yang membuat buku.
8. Dll

Sambil menyelam minum air.....tulisanpun dapat dimanfaatkan untuk hal -hal berikut ini ;

Untuk kenaikan pangkat
Kebetulan saya sudah terlambat naik pangkat karena sibuk kuliah dan sakit. Teman-teman saya sudah mau ke-IV b saya masih di III d. Alhamdulillah Januari ini saya mengajukan kenaikan ke IVa dengan menyertakan 1 PTK dan 6 buku solo.

Untuk kebanggaan/ motivasi/ inspirasi.
Agar anak-anak saya yang sedang menimba ilmu di pondok punya kebanggaan terhadap ayahnya. Setidaknya dalam hatinya ayah yang sedang sakit saja masih punya semangat untuk belajar dan berkarya. Begitu juga untuk memberikan inspirasi kepada teman-teman untuk bergerak dan keluar dari zona nyamannya.

Untuk mengabadikan ilmu yang dimiliki agar tidak hilang ditelan waktu. Maklum hafalan atau ingatan terkadang lupa, maka itu perlu dipatri di dalam sebuah ikatan yaitu buku

Tidak berhenti dibidang menulis saja, cang Ato kini  pun merambah ke bidang desain cover buku, flayer, layout buku. 

Di samping ikut pelatihan menulis beliau juga mengikuti pelatihan desain cover lewat canva secara berbayar. Alhamdulillah, setidaknya cang Ato  bisa membuat cover buku sendiri.Beliau juga banyak membantu teman-teman  untuk membuat cover bukunya dengan gratis..tis...tis...
Beliau juga dipercaya untuk membantu membuat desain cover buku dan flayer di Penerbit YPTD. Sekali lagi gratis..tis...tis...

Cang Ato  siap membantu bapak dan ibu untuk membuatkan cover pada pelatihan ini. Silahkan kirim judul dan sinopsisnya. Cukup dengan gawai melalui aplikasi canva langsung jadi. Kalau mau belajar otodidak silahkan lihat di yuotube saya. Chanel "Suharto MTsN 5 Jakarta" . Masya Allah..... benar kagum, sosok yang luar biasa ya guys......πŸ˜‹

πŸ’™Bagaimana menulis bagi pemula?

Kata siapa menulis itu mudah. Menulis itu sulit. Mereka yang bilang mudah karena mereka sudah punya pengalaman. Yang sering menulis saja terkadang masih mengalami kesulitan dalam menulis. Apalagi bagi pemula.

Tanya kalau tidak percaya kepada teman-teman yang belum pernah menulis. Atau ajak mereka menulis. Pasti mereka bilang saya tidak bisa menulis, saya tidak berbakat, saya bingung menulis apa, dan sejumlah lontaran alasan yang pasti di dapat. 

Saya juga dulu pernah seperti itu, tapi saya tidak diam saja. Saya berusaha untuk tahu rahasia menulis. Maka itu, saya mencari pelatihan menulis. Bertemulah saya dengan pria gempal lalu bertanya kepadanya dan pertanyaan saya dianggap bagus sehingga mendapatkan hadiah dari beliau. Nah lihat saja siapa pria gempal itu.πŸ™πŸ™πŸ™

Pertanyaannya sederhana sekali."pak saya bingung untuk menulis, bagaimana cara untuk mengawalinya dan mengakhirinya? Terus apa yang saya harus tulis? Ya, begitulah di antara bunyi pertanyaannya.

Beliau menjawab.
1. Tulis apa yang kita bisa dan kuasai
2. Tulis apa yang pernah kita alami dan rasakan.
3. Tulis apa yang ada di sekitar kita.
4. Gunakan bahasa yang sederhana yang terpenting pesan tersampaikan.
5. Dll

Setelah saya ketemu kuncinya. Saya awali menulis apa yang pernah saya alami dan rasakan. Saya tulislah buku memori tentang  menuntut ilmu dari sejak tingkat SD sampai menjadi guru ASN di kementerian agama. Jadilah buku "Mengejar Azan" dan "GBS Menyerangku"

Akhirnya menulis  yang tadinya terasa sulit setelah mengetahui kuncinya menjadi mudah. Maka itu, saya menulis buku"Menepis Kesulitan Menulis" buku ini cocok untuk penulis pemula. Segera miliki,πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€

Jadi ketika orang tidak bisa menulis, karena belum mendapatkan kuncinya. Jika sudah mendapatkan, maka dengan kunci itu dia akan mudah berselancar mengarungi bahtera literasi.

Subhanallah. 
Pakailah  ilmu dari om Jay.
1. Tulis yang kita bisa dan kuasai
2. Tulis apa yang kita alami dan rasakan
3. Tulis dengan bahasa yang sederhana.

Demikianlah, goresan kisah perjuangan sang nara sumber yang sangat menginspirasi kita semua. Dalam keadaan sakit, beliau telah menunjukan ke konsistenan beliau dalam berkarya dan terbukti , memberikan banyak sekali ilmu bermanfaat pada orang di sekitarnya dengan cara menulis. Selamat cang Ato, karyamu tetap abadi dan akan beranfaat bagi sesama. Salam Literasi πŸ‘ŒπŸ‘ŒπŸ‘Œ

    Penulis


    Rina Agustina, S.Pd

    SMAN 1 GARUT

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

' Direct / Indirect speech , Questions and command , prohibition '

' Past Tense Vs Present perfect Tense '

"It's time to write Descriptive Text "