' Kenapa aku pergi ? ....'
π¦π¦π¦
Mentari di ufuk barat , membenamkan diri di peraduannya seolah tak menghiraukan Delia yang kini sedang terkulai lemas di sudut kota Bandung.
Hendrawan, suami Deliapun terdiam, tak satupun kata keluar dari mulutnya untuk sekedar menenangkan istri tercintanya. Mereka sama sekali tidak menghiraukan orang -orang di sekitar trotoar jalan di mana mereka kini duduk. Delia duduk bersandar pada sebuah tiang listrik , Delia sibuk memaki -maki dirinya, hatinya memberontak dan memaki. " Mengapa aku harus seperti ini ? mengapa aku pergi meninggalkannya ? Mengapa ... ? Mengapa ... ?
" Delia... ibunda tidak mungkin menunggumu ..., kamu harus mengikhlaskan kepergiannya" ucap kakak Delia baru saja melalui telepon genggam. Delia diam seribu bahasa. Delia berteriak ..... Ibu.... Ibu...." . Teriakan Delia seolah memecah kota Bandung , yang kini mulai rintik hujan turun membasahi tanah kota. Hujan rintik ini membasahi tubuh Delia dan hal ini seakan melengkapi penyesalan Delia dalam keterpurukan diri penyesalan. Delia merasakan hadir di pemakaman sang ibunda, saat yang sama , sang ibunda sedang diusung ke peristirahatannya yang terakhir. Kini, hanya air mata yang mengalir dari kedua pelupuk matanya, air mata yang tak berguna , air mata yang hina menurut Delia. Tangannya meremas ujung pakaiannya dan dia tertunduk dalam ... dalam.... Ditemani Guyuran hujan kota Bandung saat itu, Delia berdo'a ' Ya Allah... terimalah semua amal ibadah ibuku, tempatkan di sisi Mu , berikan kebahagiaan , ampuni semua kekhilafannya. Tempatkan di SurgaMu ya Robb...." .
π¦ π¦ π¦
Ning ... nong ...
Bel sekolah berbunyi, memberi isyarat pada seluruh warga sekolah untuk memulai pembelajaran, Bu Del ...sebagai salah seorang guru di sekolah tersebut bersama rekan -rekan lainnya bergegas menuju ruang kelas. Baru saja b Delia akan membuka pembelajaran di kelas. Mang ebod, begitulah nama panggilan petugas kebersihan di sekolahnya , mengetuk pintu kelas untuk menyampaikan sebuah surat kepada bu Delia." Maaf bu guru... ini ada surat tugas untuk ibu dari Kanwil Jawa Barat ", kata mang Ebod. "Terima kasih, pak ...." , ucap Delia. Sesaat setelah menerima surat tugas tersebut, muncul kebimbangan pada dirinya , di satu sisi b Del merasa harus mematuhi seluruh peraturan terkait tugas yang diberikan padanya, namun di sisi lain, dia merasa berat pergi bertugas dengan mengkhawatirkan kondisi kesehatan ibunya akhir akhir ini. Hatinya terus bertanya -tanya , " Apakah aku harus meninggalkan ibuku dalam kondisi seperti ini ? , ' Bagaimana aku bisa ? 'Surat tugas itu ? 'Memang.... tidak ada rekan yang dapat menggantikanku ?, ' Bagaimana bila terjadi hal yang tidak aku harapkan di kala aku pergi ? apa yang harus kulakukan ? '.......
Pertanyaan pertanyaan dalam hati Delia mendorongnya untuk bergegas menemui wakil kepala sekolah, karena Bapak Kepala sekolah sedang berdinas di luar kota pada saat itu. Ibu wakil kepala sekolah yang b Del temui saat itu dengan tegas berkata , " Surat tugas dari Provinsi Jawa Barat ini bertuliskan nama b Delia, berarti itu artinya tidak bisa digantikan oleh siapapun juga, coba bu Delia baca catatan mengenai hal tersebut. ". mata Delia terbawa membaca tulisan tersebut , memang benar terdapat tulisan tersebut dalam catatan surat. " tapi... bagaimana ya, bu ? saya khawatir dengan kondisi ibundaku saat ini, ibu saya saat ini sedang sakit keras dan saya merasa tidak tega untuk meninggalkannya ." Ibu wakil kepala sekolah yang Delia temui ini hanya mengangkat bahu dan wajahnya mulai merengut. Bagi Delia, itu sebuah isyarat untuk segera bergegas keluar dari ruangannya dan tidak ada pertimbangan lagi.
" Maaf Delia,sepertinya saya tidak bisa menggantikanmu, ada beberapa laporan keuangan sekolah yang harus segera saya selesaikan dan deadline pada minggu ini", jawab bu Rosmini, rekan kerja Delia , guru pada satu mata pelajaran yang sama, yang juga menjabat sebagai bendahara sekolah. Delia bergumam dalam hati, rasanya sering banget deh ibu mengatakan hal itu ketika saya membutuhkan bantuan. Namun etika berteman dan kebaikan hati Delia menjawab, " Baiklah bu Ros, nggak apa bu kalau memang ibu tidak ada waktu ". " Aduh... neng... ibu tidak bisa menggantikan , maaf ... neng... ibu mah gagap teknologi, kalaupun ikut mungkin hanya jadi hiasan saja ," jawab b Nur , rekan senior Delia yang sebentar lagi menyambut masa pensiunnya. " Bingung juga ya... tapi maaf... saya tidak bisa, suami saya sedang pergi ke luar kota dan tidak mungkin saya meninggalkan anak- anakku yang masih bocah." ucap rekan Delia yang lainnya. Alhasil saat itu tidak ada satupun yang dapat menjawab kegundahan Delia . Sempat terfikir firasat buruk Delia tentang teman -temannya bahwa mereka seperti tidak perduli pada kesulitan orang lain , sudah sedemikian burukah pengaruh kehidupan sehingga membuat seseorang tidak empati pada orang di sekitarnya ? " Huss... " Itulah secuil fikiran buruk Delia yang sedang gundah pada saat itu. Dengan sedikit sisa kesabaran Delia menghadapi sikap rekan kerjanya saat itu , Delia mencoba bertahan dengan menanyakan pada orang terakhir di sekolahnya yang dia yakini dapat dengan bijaksana menjawab kegundahannya. Pak Nurdi, Kepala urusan tata usaha sekolahnya yang Delia fahami sebagai salah satu wakil kepala sekolah juga. Delia bergegas menuju ruang bapak Kaur Tata usaha . Ternyata ini respon beliau , " Ibu Delia, berkaitan dengan hal ini, ibu sebaiknya ikuti saja dahulu , silahkan ibu datang ke tempat tugas ini di Bandung, saya berdo'a semoga keadaan ibunda baik -baik saja, semoga tidak ada sesuatu hal yang terjadi pada ibunda ya... " . bagi Delia kata -kata ini terdengar lembut di telinganya , namun mengandung instruksi , Pergi ! ..... " . ( Glek... itu adalah orang terakhir di sekolah ini yang kutemui, fikir Delia ). Delia menelpon suaminya. " Kak, gimana baiknya ya ? Aku sebetulnya tidak mau meninggalkan ibu dalam keadaan seperti ini. Tapi, bagaimana kak ? semua orang di sekolah mendesak aku pergi. " ya sudah, kamu ikuti saja dahulu. Kita kan semua ada menjaga bunda, coba nanti kakak pastikan dulu ke teteh Marni, ya ? " ucap Hendrawan .
Sore itu ...
Delia dan Hendrawan bergegas ke rumah ibu. Di sana, teteh Marni setia merawat ibu , Delia hampir tidak bisa mengatakan apapun terkait tugas luarnya. Delia duduk di samping ibunda, masih seperti dua hari yang lalu, ibu tertidur lelap sekali, tak berucap sepatah katapun, wajah ibu seperti memberi isyarat bahwa ibu lelah sekali dan ingin beristirahat. Sudah dua hari ini ibu hanya dapat makan melalui selang kecil yang dimasukan melalui hidungnya. Delia menatap ibunya dalam dalam... dan berkata , " Ibu... Delia sangat menyayangi ibu, maafkan Delia atas kelalaian Delia dalam merawat dan menemani ibu selama ini. ya allah... sembuhkan ibuku " . Teh Marni menyentuh tangan Delia untuk keluar dari kamar menuju ruang keluarga. Delia mengikuti langkah teh Marni.
" Hendrawan bilang , besok kamu harus ke Bandung, apa benar seperti itu ? " ,teh Marni mulai bertanya. " ya, teh... ini Delia juga masih bingung. Bagaimana dengan ibu ? ". " Ya sudah kalau memang tugas tersebut tidak bisa ditinggalkan, pergi saja , teteh siap ada di sini selalu ...". "teteh juga menyesal , sudah 2 tahun teteh tidak bisa pulang ke Bogor, karena mengembara di Kalimantan, sungguh tak mudah juga bertahan hidup di sana. Selama ini kamu selalu menemani ibu dengan baik, sekarang giliran teteh merawat dan menemani ibu. Kondisi ibu juga masih seperti kemarin dan belum ada perubahan, kamu pergi saja untuk menjalankan tugasmu, do'akan saja ibu semoga cepat sembuh". Delia tertegun mendengarkan uraian kakaknya. Delia pamit dan sebelum meninggalkan rumah ibu, Delia memandang ibu di kamarnya dengan perasaan sedih yang mendalam.
" Ibu..., Delia tidak ingin meninggalkan ibu, Delia sayang ibu ". Hendrawan mengais tangan Delia dan mengajak pulang. Delia berjalan keluar perlahan dengan langkah yang berat dan penuh keraguan.
π¦π¦π¦
Episode demi episode melintas dalam ingatan Delia menyatakan seluruh rangkaian peristiwa yang terjadi begitu singkat. Perjalanan pulang menuju Bogor saat ini, begitu panjang, lama, dan banyak menghabiskan energinya. Perasaannya saat ini seperti neraka bathin yang tak berujung, penyesalan begitu menghujam relung bathinnya, menyalahkan seseorangpun tak akan mengembalikan ibunda padanya.
" Andai aku punya sayap, akan kurengkuh segera ibuku saat ini, andai aku ada di sisinya saat ini, andai aku tak ceroboh meninggalkannya kemarin ". Air mata Delia mengalir saat ini tak mampu mengembalikan ibunda yang kini sedang dikebumikan tepat jam 17.30 WIB. Delia berbisik .... " Ibu... aku merasakan ibu tenang menuju tempat terbaik menurut Allah. Allah SWT sangat menyayangi ibu , maka Allah memanggil ibu... , aku ikhlas melepas kepergian ibu.Penyesalan terdalam bagiku ketika aku tidak ditakdirkan untuk menemani kepergian ibu...maafkan anakmu yang lemah ini, ibu ....... Aku yakin ibu sangat memahami apa yang terjadi pada Delia sebenarnya, Delia yakin ibu meridhoi kekhilafan Delia, sekali lagi Delia memohon maaf ibu...., ibu..... selamat jalan.... Delia sayang ibu ". Delia tercenung dalam perjalanan panjang menuju kota kelahirannya ini, seolah tak percaya dengan yang terjadi, baru kemarin, tertekan perasaan bathin mencekam kemudian kejadian dasyat terjadi dan menimpanya.
π¦π¦π¦
Tubuh Delia dingin , tangannya sangat gemetar ketika akhirnya mereka tiba di depan rumah ibunda. Bendera kuning di depan rumah ibunda masih terpasang, suasana rumah kelabu, semua mata tertuju pada kedatangan Delia yang berjalan dengan mata kuyu menuju kamar ibunda. Di kamar itu Delia menangis sejadi jadinya. Delia berharap, ibunda ada terbaring di tempat tidurnya, namun kini tidak nampak ibunda. Delia melihat sekeliling kamar ibu, menatap gantungan baju di kamar itu, kini tidak ada baju ibu menggantung di sana. Tidak ada senyuman hangat menyambut kedatangan Delia seperti biasanya ibu lakukan bila Delia datang. Tidak ada lagi sapaan lembut ibundanya dengan bertanya tentang aktifitas Delia , Delia seperti ingin pergi bersama ibu saat itu.... kepala Delia merasa pusing, pandangan bekunang - kunang, dan tiba tiba gelap. Dalam kegelapan tidur Delia, Ibunda hadir mengenakan pakaian putih , ibunda tampak cantik bak bidadari muda yang datang menyapa Delia, Ibunda tidak berkata sepatah katapun... dalam mimpi Delia saat itu, Delia merasakan pelukan hangat ibunya hadir dan tangan ibunda menunjukan rumahnya saat ini. Delia melihat dengan jelas , rumah ibunda saat ini begitu luas, nyaman, tenang dan damai. Ibunda memberi isyarat bahwa ibunda akan pergi ke sana, tangan ibunda terlepas dari pelukan Delia dengan perlahan, dan..... ibunda berjalan dengan bahagia menuju tempat tersebut. Seketika.... tersadarlah Delia dari pingsannya, di sekitarnya, tampak saudara berkumpul, mereka menenangkan Delia, mencoba membujuk dan memberi perhatian pada Delia. Teh Marni bergegas membawakan Delia secangkir teh hangat ... setelah Delia merasa tenang, Delia memeluk erat teteh Marni dengan pelukan penuh penyesalan. Teh Marni berbisik di telinga Delia, " Delia, ibu juga sayang Delia, sebelum beliau meninggal, Ibu tersenyum karena ibu tahu kamu pergi ke Bandung , bukan karena keinginanmu. " . Delia tidak mampu berkata apapun , selain berderai air mata , mengalir deras dalam pelukan teteh kesayangannya.
π¦π¦π¦
Keesokan harinya, Delia bersama Hendrawan dan seluruh keluarga kembali berziarah kubur ibunda. Tanah merah bertabur bunga masih basah , wangi menyiratkan ketenangan ibunda beristirahat menghadap Ilahi Rabbi. Delia duduk bersimpuh di samping makam ibunda, memeluk tanah makam, memanjatkan do'a . Delia berbisik dalam hatinya... " Ibu... aku berjanji, akan selalu menemani ibu dengan do'a , aku berjanji akan melanjutkan kebaikan ibu selama ini, terima kasih ibu.... atas kasih sayang ibu pada Delia, maafkan anakmu ini .... " Al fatihah....".
π¦π¦π¦
Betapa sakitnya sebuah penyesalan terdalam, dan betapa berharganya sebuah momen yang tidak mungkin dapat tergantikan sampai kapanpun. . Bagi pembaca yang masih memiliki orang tua, khususnya ibu, jagalah ibunda, berbhaktilah dengan sepenuh hati, jangan sia siakan kesempatan untuk berbuat kebaikan ketika ibunda masih bersama kita. Allah masih memberi kesempatan bagi anda menikmati indahnya masa bercengkrama bersama ibunda. Berjuanglah untuk mencintai ibunda dengan sekuat tenaga yang mampu kita lakukan. Masa itu begitu singkat .... sangat singkat...maka, bersemangatlah..... bercinta bersama ibunda.
π¦π¦π¦
Andai aku bisa...
Mengulang kembali...
Waktu yang telah berjalan... tuk kembali bersama di dirimu selamanya...
Dan aku tak punya hati ... untuk... menyakiti dirimu ... dan a...ku tak punya hati tuk mencintai ... dirimu yang selalu mencintai diriku.... walau... kau tahu diriku... pergi meninggalkanmu...
Penulis
Terimakasih Banyak atas kisah inspiratif yang telah Ibu berikan kepada kamiπ. Tidak terbayangkan apabila kita diposisi Delia saat ini. Mudah mudahan Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan kepada Ibu kita semua. Aamiin allahhumma aamiin ππ
BalasHapusThank you maam, cerita yang di sampaikan sangat memberi pelajaran bagi kita untuk menyayangi ke dua orang tua selagi masih hidup
BalasHapusTerimakasih banyak bu , cerita pendek yang ibu berikan sangat menginspirasi bagi saya selain itu dari kisah ini dapat diambil hikmah baiknya
BalasHapusTerimakasih bu, cerita yang disampaikan sangat menarik dan menginspirasi saya.
BalasHapusTerima kasih atas cerita yang sangat menginspiratif nya buπ
BalasHapusTerima kasih bu, cerita yang sangat menginspirasi saya dan juga sangat menarik
BalasHapus(Muhammad Briliant X Mipa 5)
terimakasih bu cerita yang di tampilkan sangat menarik dan sekaligus bisa menjadi pelajaran juga bisa di ambil hikmah baiknya
BalasHapusWah terimakasih bu atas ceritanya, ceritanya keren saya dapet feel nya saya juga dapat mengambil hikmah baiknya
BalasHapusTerimakasih ibu, cerita yang ibu berikan sangat bagus dan menarik, dan juga senantiasa membuat saya sangat terinspirasi.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerimakasih bu atas cerita yang disampaikan, ceritanya menarik dan sangat menginspirasi, semoga kita senantiasa berbakti kepada orang tua tidak menyia-nyiakan beliau ketika masih ada didunia
BalasHapusTerima kasih Bu ceritanya sungguh bgusss,menarik jgaa ada bnyak sekali nilai nilai moral yg dapat sya ambil dari kisah ini
BalasHapusTerima kasih bu ceritanya sangat bagus dan sangat
BalasHapusmenginspirasi saya
Terima kasih ceritanya Bu, sangat bagus dan juga menginspirasi
BalasHapusterimakasih bu atas cerita ibu yang memberi kita pelajaran serta harus bisa menghargai kehadiran orangtua kitaa
BalasHapusTerimakasih bu, cerita yang ibu sampaikan sangat menginspirasi saya dan juga ceritanya sangat bagus dan menarikπ
BalasHapusTerimakasih Bu, ceritanya sangat menginspirasi dan menarik untuk dibacaππ
BalasHapusterimakasih ibu, cerita pendek yang ibu berikan sangat menarik, dan saya juga dapat mengambil hikmah baiknya.
BalasHapusTerimakasih Bu, cerita yang disampaikan dapat diambil hikmah nya, dengan narasi yang indah π
BalasHapusTerimakasih bu,ceritanya bagus menarik dan sangat menginspirasi saya. Dan juga saya bisa mengambil hikmah dari cerita tersebut.
BalasHapus(Sri azkia utami_x mipa 6)
Terimakasih banyak bu, cerita yang ibu tulis sangatlah menarik dan menginspirasi saya. Terdapat pesan yang dapat diambil dalam ceritanyaππ»
BalasHapusTerimakasih bu, ceritanya sangat menarik dan menginspirasi sayaππ»
BalasHapusterima kasih bu, ceritanya sangat menarik, banyak menginspirasi dan banyak hikmah yang bisa diambil π
BalasHapusTerimakasih banyak bu, cerita yang ibu berikan sangat menarik dan sangat menginspirasi saya
BalasHapusTerimakasih banyak bu , cerita pendek yang ibu berikan sangat menginspirasi bagi saya selain itu dari kisah ini dapat diambil hikmah kebaikan nya
BalasHapusTerima kasih bu, cerita pendeknya sangat menginspirasi dan menarik. Serta hikmahnya dapat kita pelajari di kehidupan sehari-hari.
BalasHapusThank you maam, cerita yang di sampaikan sangat memberi pelajaran dan menginspirasi bagi kita untuk menyayangi ke dua orang tua
BalasHapusTerimakasih bu , cerita yang ibu berikan sangat menginspirasi saya dan saya dapat mengambil hikmahnya
BalasHapusTerima kasih bu, Ceritanya sangat menginspirasi dan juga menarik perhatian untuk membacanya.
BalasHapusTerimakasih bu atas ceritanya, cerita yang memberikan pelajaran untuk menikmati dan mensyukuri waktu yang dihabiskan bersama orang tua karena kita tidak tahu berapa lama lagi waktu yang kita miliki untuk bisa bersama orang tua kita
BalasHapusTerimakasih bu, cerita yang ibu berikan sangat menarik dan menginspirasi untuk di baca
BalasHapusTerimakasih bu untuk cerita pendeknya, saya dapat mengambil hikmah dari cerita yang ibu sampaikan
BalasHapusTerimakasih Bu,cerita yang ibu bagikan sangat menginspirasi,menarik untuk pembaca dan saya dapat mengambil hikmahnya jugaππ»
BalasHapusterimakasih bu, cerita yang menarik dan dapat menginspirasi saya, juga saya bisa mengambil hikmah dari cerita ini..
BalasHapusTerima kasih banyak bu, ceritanya sangat menginspirasi dan banyak pelajaran yang bisa diambil jugaππ»
BalasHapusterimakasih bu cerita yang di tampilkan sangat menarik
BalasHapusTerima kasih banyak Bu atas cerita yang Ibu tulis, sangat menarik dan mudah dipahami juga banyak sekali pelajaran (hikmah) yang bisa diambil dari cerita tersebut. Avv suka banget seruuπ
BalasHapusThank you ma'am, ceritanya sangat menarik dan banyak sekali pelajaran yang bisa di ambil.
BalasHapusZulfa Ziana Azahra (X SCIENCE 7)
Thank you ma'am, ceritanya sangat menarik dan banyak sekali pelajaran yang bisa di ambil.
BalasHapusNuri Elvina (X SCIENCE 7)
Thank you ma'am, ceritanya sangat menarik dan banyak sekali pelajaran yang bisa di ambil.
BalasHapusTtya Gustiani (x SCIENCE 7)
thank you ma'am, ceritanya sangat menarik dan juga banyak nilai moral yang dapat saya ambil dari cerita tersebut
BalasHapus- Nayla Amalia (X SCIENCE 7)
Thank you ma'am, ceritanya sangat menarik dan banyak sekali pelajaran yang bisa di ambil.
BalasHapusNatasya Tertia Maghfira ( X SCIENCE 7)
Terima kasih Bu sudah menulis cerita yang inspiratif dan penuh pelajaran ini, semoga dapat menyadarkan banyak orang termasuk saya sendiri, Hisyam MA dari X MIPA 2
BalasHapusterima kasih sudah menulis cerpen yang menarik bu! saya menanti karya ibu selanjutnya.
BalasHapusVayola Aura ( X Mipa 9)
Thank you ma'am, ceritanya yang sangat menginspirasi dan juga menarik perhatian untuk membacanya
BalasHapusTerimakasih ibu cerita nya sangat memotivasi dan menarik π
BalasHapusTerimakasih sudah membagikan cerita yang sangat menarik dan menginspirasi ini kepada saya dan teman-teman, bu. saya bisa memahami dan menangkap hikmah ceritanya dengan mudah
BalasHapusTerima kasih bu, ceritanya sangat menyentuh dan terdapat pelajaran yang bisa dipetik dari cerita ini.
BalasHapusZahirah Alwah
X MIPA 9
Terimakasih ibu atas kesempatan yg ibu berikan kepada saya untuk membaca cerita yang penuh amanat ini bu.. saya belajar banyak hal, terutama belajar untuk tetap bersyukur atas hal yang masih ada sampai sekarang... -Marssella-X Mipa 3
BalasHapusTerimakasih ibu sudah memberikan cerita yang sangat menarik serta dapat memotivasi ini kepada saya
BalasHapusGELAR
X MIPA 3
Terimakasih ibu untuk cerita yang sangat menginspirasi ini. Hikmah yang ada di dalamnya juga dapat saya pahami dengan mudah.
BalasHapusTerimakasih bu untuk ceritanya sangat bagus dan menginspirasi saya serta isi ceritanya pun sangat menarik untuk dibaca dan dipahami
BalasHapusTerimakasih untuk cerita yang sangat menarik dan inspiratif ini, semoga kita semua dapat mengambil hikmahnya dan selalu diberi ketabahan, aamiin, terimakasih bu
BalasHapusTerimakasih bu, sudah menulis cerpen yang sangat menarik dan banyak hikmah yg bisa saya ambil dari cerita ini.
BalasHapusvalda evania x mipa 9
Terimakasih atas ceritanya, sangat menginspirasi dan isi ceritanya pun sangat menarik untuk dibaca dan dipahami
BalasHapusRaisya Azzahra N (X MIPA 1)
Terima kasih bu, ceritanya sangat menarik dan memotivasi.
BalasHapusHaqqi muzakir X mipa 9
Terimakasih bu, ceritanya sangat menarik dan memotivasi.
BalasHapusBulan Sri Andini X MIPA 7
Terima kasih Bu, sudah membuat cerita yang sangat bagus dan menarik, cerita ini mempunyai amanat yang harus diterapkan dan memotivasi saya juga untuk bersyukur karena kedua orang tua masih diberi kesehatan dan keselamatan.Di samping itu juga selagi kedua orang tua masih hidup sebagai anak harus mematuhi perintah orang tua serta tidak membangkang
BalasHapusTerimakasih bu atas cerita yang sudah ibu buat, ceritanya menarik dan dapat tersampaikan dengan baik serta dapat memotivasi pembaca
BalasHapusThank you ma'am, this story really touched my heart. This story made me realize how precious moments with a mother.
BalasHapusThank you, your story is very inspiring
BalasHapusThank you maa'm, ceritanya sangat menginspirasi dan menarik sekali untuk dibaca ππ»
BalasHapusThank you Ma'am, ceritanya sangat sangat menginspirasi dan juga menarik untuk dibacaππ»
BalasHapusterimakasih Buu, cerita yang ibu berikan sangat menarik dan ada banyak pelajaran yang terkandung didalam ceritanyaπ
BalasHapusfitria naila - mipa 5
terimakasih bu, cerita yang ibu berikan sangat menarik dan ada banyak pelajaran yang bisa diambil
BalasHapusKinan_X MIPA 6
Thank you mom for giving me a very interesting and motivating story
BalasHapusmhmmd tsaqif_x mipa 9
Thank you ma'am, ceritanya menarik sekali untuk dibaca dan sangat menginspirasiππ»
BalasHapusTerimakasih bu, ceritanya sangat menarik dan memotivasi.
BalasHapusAldy Panca Maulana X MIPA 7
Terimakasih bu, ceritanya sangat menarik dan sangat menginspirasi dan juga terdapat banyak pelajaran dalam cerita tersebut yang dapat saya diambil untuk kehidupan sehari-hari agar menjadi lebih baik☺️π
BalasHapusTerimakasih Ibu, ceritanya sangat inspiratif dan menarik. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari cerita tersebutππ½
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerimakasih bu, ceritanya sangat menginspirasi dan begitu menarik.
BalasHapusTerimakasih ibu, Ceritanya menarik dan inspiratif, ada banyak hikmah dan wawasan yang bisa diambil dari ceritanya.
BalasHapusTerimakasih bu, ceritanya sangat menarik dan bagus, amanatnya juga sangat tersampaikan, banyak pelajaran yang dapat saya ambil dari cerita ini.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerimakasih bu, ceritanya menarik dan banyak sekali amanat yang bisa didapatkan dari cerita ini.
BalasHapus- Naza_X-MIPA-3
Thank you ma'am, this story is very interesting and inspires me.
BalasHapusClarisa Angelina P - X Science 3
Thank you ma'am. The story is very creative and interesting, and also has moral value. There is inspiration for the readers in this storyπ
BalasHapusThank you for the story ma'am, cerita yang disampaikan menarik, banyak amanat yang bisa dipetik dari ceritanya dan sangat menginspirasi
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusthank you for the story ma'am, cerita yang disampaikan sangat memberi saya inspirasi dan juga memotivasi saya juga menarik utnuk dibaca
BalasHapusTerima kasih atas ceritanya bu, sangat menyentuh dan memberikan saya kesadaran kembali untuk selalu meluangkan waktu dan berbakti untuk kedua orang tua saya. Sekali lagi terimakasih buππ
BalasHapusThank you ma'am,berita yang disampaikan sangat menarik dan memberi saya inpirasi
BalasHapusterima kasih atas cerita yang telah ibu sampaikan, saya sangat terinspirasi setelah membacanya. semangat selalu bu!
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusCerita yang baik, kekhidmatan seorang anak yg ingin selalu mendampingi ibunya dikala sakit, sungguh dilema, antara dua sikap menunggu ibu atau pergi, namun sesungguhnya apa yg terjadi adalah ketentuan qodho dan qodar Alloh, SWT. Sang anak sudah menunjukan kesholehahanya, jadi pelajaran bagi kita untuk sayang pada ibu , insyaallah Berkah dan mulia, cerita pendek yg syarat makna.
BalasHapusTerima kasih pak Nurdin atas apresiasinya , semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca. Khususnya mengingatkan saya pribadi untuk senantiasa berbhakti pada orang tua.
HapusTerimakasih bu atas ceritanya yang sangat menginspirasi
BalasHapusTerimakasih Bu cerita ini sangat menarik dan menginspirasi untuk di baca dan disini banyak pelajaran yang dapat kita ambil ππ»
BalasHapusTerimakasih bu, ceritanya menarik dan sangat menginspirasi juga banyak sekali pelajaran yang bisa saya dapat dalam cerita ini.
BalasHapus-Nurrama sya baniyya / X IPS 3-
Terima kasih bu atas cerita yang telah diberikan, alhamdulillah banyak hikmah² yang bisa saya ambil.. Smoga dari cerita ini bisa menjadi motivasi untuk kita dan untuk banyak orang.. Trrima kasih buπ
BalasHapusTerima kasih Bu atas ceritanya yang telah disampaikan, cerita ini dapat menjadikan pelajaran bagi saya.
BalasHapusTerimakasih ibu atas cerita pendek yang menginspirasi dan banyak memberi hikmah.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerima kasih bu untuk cerita pendek nya ini sangat bermanfaat bagi saya
BalasHapusTerimakasih bu, ceritanya sangat menarik dan banyak sekali pelajaran yang bisa kita ambil dari ceritanya π
BalasHapusTerimakasih banyak bu atas ceritanya, sangat-sangat seru dan menginspirasi, banyak pelajaran yang bisa diambilπ
BalasHapusTerimakasih bu, ceritanya sangat menginspirasi dan banyak juga pelajaran yang dapat kita ambil dari ceritanya
BalasHapusNanda Azzahra_X MIPA 3
terimakasih bu, cerita nya sangat menginspirasi dan menarikππ»
BalasHapusThank you ma'am, ceritanya sangat menarik dan banyak sekali pelajaran yang bisa di ambil.
BalasHapusGusti Mujiba Ahsana_X MIPA 3
Terimakasih bu,ceritanya menarik dan menginsfirasi yang membuat pembacanya ingin membacanya lagi
BalasHapusThank you ma'am, the story is very good
BalasHapusTerima kasih bu, ceritanya menarik dan sangat menginspirasi
BalasHapusThank you ma'am the story is very good and inspiring
BalasHapusTerima kasih bu, ceritanya sangat menarik
BalasHapusTerimakasih ibu, cerinya sangat menginspirasi dan memotivasi.
BalasHapusSyahdan M.S
X Mipa 3
Terima kasih bu, cerita pendeknya sangat menginspirasi dan banyak hikmah yang bisa diambilπ
BalasHapusterimakasih bu,cerita ini sangat menginspirasi dan menarikππ½
BalasHapusTerimakasih bu, ceritanya sangat menginspirasi dan banyak pelajaran yang bisa diambilππ»
BalasHapusResti CN X Mipa 8
Terimakasih Bu, atas kisah inspiratif yang Ibu berikan melalui cerita pendek ini. Cerita ini sangat menarik, menginspirasi, memotivasi, dan banyak sekali hikmah yang dapat diambil dari cerita ini.. terutama untuk selalu berbakti dan menyayangi orang tua kita.ππ»
BalasHapusTerima kasih Bu, ceritanya sangat menarik dan inspiratif sehingga banyak pelajaran yang bisa diambil
BalasHapusTerima kasih bu.., ceritanya sangat menarik dan inspiratif semoga amanat atau hikmah nya dapat diterapkan di kehidupan sehari hari
BalasHapusMasyaAllah, cerita yang menyentuh. Cerita yang menyiratkan makna-makna mendalam mengenai penyesalan masa lalu dan arti mengikhlaskan. Semoga dalam kehidupan kita semua dapat selalu ikhlas dalam segala aspek kehidupan
BalasHapus