KONEKSI ANTAR MATERI - PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL-


Oleh : RINA  AGUSTINA,S.Pd
SMA  NEGERI  1 GARUT 

           💖Pembelajaran Sosial Emosional (PSE ) adalah pembelajaran yang dilaksanakan secaara kolaboratif  oleh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenaii aspek sosial dan emosional agar dapat ; 

  1. Memahami, menghayati, dan  mengelola emosi  (kesadaran diri)
  2. Menetapkan dan mencapai tujuan positif  (pengelolaan diri)
  3. Merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (kesadaran sosial)
  4. Membangun dan mempertahankan hubungan yang positif (keterampilan berelasi)
  5. Membuat keputusan yang bertanggung jawab. (pengambilan keputusan yang bertanggung jawab)

                  👉Sebelum mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa Pembelajaran sosial emosional itu hanya memerlukan pembiasaan sikap sehingga membentuk karakter secara alamiah, bahkan pembelajaran sosial emoosional ini saya fikir tidak perlu diwujudkan proses pembelajarannya secara aktual di kelas/sekolah. Mengingat bahwa pembelajaran sosial emosional ini tentunya sudah didapatkan oleh siswa di manapun dia berada, Sehingga ketika saya belum mempelajari modul ini, saya beranggapan bahwa siswa sudah memiliki pembelajaran ini secara alamiah dalam kehidupan sehari-hari. Setelah mempelajari modul ini, ternyata pemikiran saya itu tadi sangat keliru. Pembelajaran sosial emosional , bahkan sangat penting dan merupakan kunci dari penumbuhan karakter siswa.Pembelajaran sosial emosional di sekolah, akan memperkuat pemahaman siswa berkaitan dengan kehidupan siswa secara kontekstual. Siswa akan mampu menganalisis keberadaan dirinya, menumbuhkan kompetensi diri yang utuh serta positif, siswa juga akan memiliki penalaran kritis , membangun efikasi diri serta  mampu mewujudkan dirinya memiliki pribadi positif. Sekolah sebagai salah satu sentra pendidikan, tentunya merupakan wahana yang kondusif , signifikan dan penentu dalam arah pendidikan siswa menuju kemandirian dalam belajar. Pembekalan siswa dalam proses pendidikan dengan PSE ini menyempurnakan ketercapaian tujuan pendidikan secara utuh. Yaitu membntuk manusia yang sempurna, cerdas lahir maupun bathin. 
               
                  👉Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis (well-being),  3 hal mendasar dan penting yang saya pelajari adalah:
1. Perlunya guru di sekolah memiliki 5 kompetensi sosial emosional . Hal ini merupakan modal dasar bagi terbentuknya ekosistem sekolah yang memberdayakan dan saling menunjang. Terwujudnya ekosistem positif ini akan melahirkan sebuah kebersamaan nyata yang menentramkan seluruh warga sekolah. Peran sentral guru, diantaranya sebagai model atau sosok panutan bagi siswa, akan sangat memerlukan sosok pribadi guru yang mampu diteladani dalam berbagai sikap dan tindakan.
2. Suasana harmonis dan penuh kekeluargaan terbina dan terbentuk di lingkungan sekolah secara utuh. Suasana saling menghormati dan menghargai perbedaan. Berkolaborasi dengan orang tua , siswa , masyarakat sangat diperlukan dalam rangka terwujudnya pendidkan yang utuh , menyeluruh dan bermakna bagi siswa.
3. Implementasi pembelajaran sosial emosional ini dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk kegiatan, baik kegiatan secara eksplisit, integrasi dengan mata pelajaran dan kurikulum, penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah serta Penguatan KSE pendidik dan tendik di sekolah.Seluruh implementasi tersebut dilaksanakan secara konsisten dan berkesinmbungan demi terwujudnya pencapaian target pembelajaran sosial emosional.
                             

👉Berkaitan dengan hal tersebut, perubahan yang akan saya terapkan di kelas dan sekolah :

a. Bagi murid -murid.
        Saya akan menjadi sosok teladan bagi murid. Saya senantiasa berupaya menumbuhkan secara konsisten 5 KSE tersebut dalam kehidupan sehari hari. Dalam proses integrasi pembelajaran di kelas, saya akan membiasakan mindfullness pada awal pembelajaran di kelas dengan mengenalkan emosi pada anak. dengan pembiasaan ini diharapkan anak dapat mengenali dirinya dan mengelola aset-aset yang ada didirinya sehingga memiliki kesiapan dalam belajar. Disamping itu juga menerapkan PSE dalam bentuk kegiatan eksplisit, ( ko kurikuler berbasis projek, Ekstra kurikuler ) , penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah dengan memfasilitasi penyusunan keyakinan sekolah/kelas atau penanaman 5 KSE dalam pembelajaran dengan berbagai kegiatan seprti; diskusi kelompok, ice breaking, teknikSTOP, memberi jeda siswa istirahat di tengah pembelajaran yang panjang, permainan sosial dan aktifitas menyenagkan lainnya.

b. Bagi guru
           Perubahan yang saya terapkan pada teman sejawat dengan berusaha untuk menumbuhkan rasa percaya pada teman sejawat sehingga dapat mendukung teman sejawat dalam menerapkan kompetensi social emosional dalam peran dan tugas sebagai guru dengan peduli kepada mereka. Selalu belajar merefleksi kemampuan social emosional pribadi dan berkolaborasi dengan teman sejawat untuk menciptakan struktur komunitas dalam penerapan pembelajaran social emosional, dengan menyamakan persepsi tentang kompetensi social emosional sehingga dapat tercipta lingkungan sekolah yang aman dan nyaman yaitu  lingkungan yang membangun  persepsi bahwa setiap orang memiliki potensi yang berbeda-beda dan perbedaan itu dapat saling melengkapi bukan menyaingi.   Dengan penguatan KSE pendidik mampu menjadi teladan, berkolaborasi dan saling belajar sehingga mampu  membantu murid menemukan jati diri dan mengembangkan potensinya.

    



 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

' Direct / Indirect speech , Questions and command , prohibition '

' Past Tense Vs Present perfect Tense '

"It's time to write Descriptive Text "