JURNAL REFLEKSI LOKAKARYA 4
πFACT
Kegiatan Lokakarya 4 CGP Angkatan 7 Kabupaten Garut , bertema Coaching pada supervisi akademik.
Para calon guru penggerak, sebagai peserta Lokakarya 4 ini mengikuti
kegiatan tersebut dengan semangat karena para [pemandu Lokakrya yaitu para
pengajar pratik di PGP , merancang kegiatan dengan suasana yang santai namun
serius dan sukses. Suasana kegiatan Lokakrya ini menjadi semakin semarak dengan
membangkitkan motivasi para peserta Lokakrya dengan kegiatan ice breaking ,
untuk mencairkan suasana dan menambah ‘aroma’ kehangatan hubungan interpersonal
sesama peserta Lokakarya.
Kegiatan Lokakarya 4 diawali dengan review singkat materi dan refleksi
pengalaman coaching yang sudah dilaksanakan oleh peserta dalam kegiatan bersama
rekan guru atau murid pada sekolah tempat bertugas masing-masing . Hal ini dimaksudkan agar para peserta kembali mengingat alur ‘coaching yang semestinya
dilaksanakan yaitu alur TIRTA . Kemudian kembali menggali keterampilan yang
berkaitan dengan praktik ‘coaching’. Kami mempelajari bagaimana agar coach
dapat mempertahankan perhatian kepada coachee dan memberikan pertanyaan
berbobot terhadap coachee.
Setelah kegiatan sharing pemahaman dan keterampilan coaching secara teori,
kemudian peserta dirarahkan untuk mengasah keterampilan ‘coaching’ dengan
mempraktikan secara nyata sebuah praktik coaching berantai. Kami secara
bergiliran dengan peserta lainnya, mendapatkan kesempatan berperan sebagai ‘coach’,
sebagai ‘ coachee’ dan sebagai observer . Kegiatan ini sangat menarik dilakukan
,karena kolaborasi ini memberikan kami pengalaman , baik dalam setiap peran
yang kami jalankan dalam coaching.
Kegiatan ‘coaching’ yang sudah dilaksanakan ,mendapatkan refleksi dengan
sebagai umpan balik dari keterampilan yang sudah dilatihkan tersebut. Kemudian
setiap kelompok mempresentasikan kegiatan
supervisi akademik berbasis coaching , mulai dari kegiatan pra supervisi, saat
observasi dan pasca observasi dengan pelaksanaan coaching pada setiap kegiatan
ini.
πFEELING
Saya mengikuti kegiatan Lokakarya 5 ini dengan antusias karena kegiatan ini
merupakan wahana bagi saya untuk mendapatkan pemahaman dan pemantapan
keterampilan ‘ coaching’ yang harus kita miliki sebagai pendidik.
Keterampilan ‘coaching’ ini akan dapat diperoleh dengan terus semakin sering melksanakan praktik coaching. Saya merasa bahagia saat saya memahami bahwa praktik’coaching ‘ yang kita laksanakan ini dapat memberdayakan aset /kekuatan orang orang di sekitar kita. Saya merasa bahwa ilmu ‘coaching ini bukan hanya untuk praktik pendidikan di sekolah ,namun juga perlu untuk kita praktikan dalam kehidupan sehari-hari. Karena pendidikan , tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah,namun bisa terjadi di manapun. Sebagaimana yang kita fahami adalah, siapapun adalah guru, dimanapun adalah sekolah. Maka pendidikan tidak dibatasi oleh ruang bangunan sekolah.
πFINDING
Dari kegiatan Lokakarya 4 CGP ini, saya mendapatkan pembelajaran dan hikmah
atau inti dari kegiatan yang dilaksanakan, yaitu Kegiatan ‘coaching’ , merupakan
salah satu kegiatan yang memberdayakan aset/kekuatan seseorang di sekitar kita
untuk melakukan sesuatu , berdasarkan potensi /kapasitas dirinya.
Dalam mendayagunakan kompetensi seseorang , kita perlu membuat sebuah
keadaan agar dapat menstimulasi kompetensi seseorang itu akan semakin terwujud
dan berkembang.
Maka kegiatan ‘coaching’ ini sejalan dengan pemahaman makna mendidik
sebagaimana filosofi KI HAJAR DEWANTARA yang memiliki makna bahwa mendidik itu
menuntun , tidak memaksa, membentuk sesuai dengan kapasitas atau warna yang
dimiliki oleh siswa. Menuntun dan bukan menuntut. Kegiatan ‘coaching’ ini
merepresentasikan keseluruhan praktik mendidik yang memberdayakan.
Dengan pergantian peran sebagai ‘coach, coachee dan observer pada kegiatan
lokakarya 4, saya mendapatkan hikmahnya, betapa setiap orang dengan peran
masing-masing mendapat manfaat dari kegiatan ‘coaching’ yang dilaksanakan. Coach
berperan sebagai pemberi stimulan dengan memberikan pertanyaan berbobot yang
mampu memberdayakan kompetensi siswa.Sebagai ‘ coachee’ , saya kemudian
mendapatkan bahwa aktifitas ini memberi saya peluang untuk mengeksplorasi
kompetensi diri sehingga semakin berkembang dengan maksimal. Dan sebagai ‘observer’
pada kegiatan coaching , inipun saya mendapat berbagai pelajaran , cara maupun
kegunaan dari praktik coaching yang sudah dilaksanakan.
πFUTURE
Setelah mengikuti kegiatan Lokakarya 4 ini, kami para peserta Lokakarya ,
para calon guru penggerak , memiliki peran dan tanggung jawab sebagai pelaksana
program kegiatan sekolah untuk mewujudkan visi guru penggerak.
Terwujudnya visi yang diinginkan oleh seluuh warga sekolah dalam praktik ‘coaching’
bersama siwa dan rekan di sekolah , kemudian kesepakatan tersebut, dapat
terealisasikan dalam bentuk wujud nyata program kegiatan sekolah. Maka ,
praktik ‘coaching’ ini akan sangat bermanfaat bila dilaksanakan dengan baik
untuk mewujudkannya.
Saya bertekad dengan kesungguhan hati , akan melaksanakan kegiatan coaching
ini dalam melaksanakan berbagai kegiatan sekolah maupun dalam kehidupan sehari
hari bersama keluarga.
Keragaman siswa atau anak, merupakan keniscayaan dan ‘coaching’ ini
merupakan kegiatan yang akan memfasilitasi seluruh rangkaian kegiatan menjadi
sempurna. Setiap orang yang berada pada
sistem pendidikan akan merasakan manfaat dari ‘coaching’ ini, merasa mendapat
kepercayaan penuh dan akan menggali kemampuan siswa secara maksimal , yang pada akhirnya terwujudnya profil Pelajar Pancasila.
Komentar
Posting Komentar