Catatanku hari ini, " Inklusivitas di dunia Digital "
Rabu, 17 November 2021
Inklusivitas di Dunia Digital.
Ketika membaca judul materi pada hari ke 8 kegiatan Guru motivator Literasi Digital 2021 ini, apa yang terfikir dalam benak sobat sobatku semua ? ya, apa sebenarnya inklusivitas itu dan bagaimana penerapannnya dalam masyarakat sosial serta cara efektif untuk mewujudkan inklusivitas tersebut. Catatan ini semoga dapat memberikan pencerahan pada setiap pertanyaan tersebut. Materi pada hari ke 8 ini disampaikan oleh seorang nara sumber hebat , bernama Bpk Muliadi, S.Pd, beliau adalah seorang guru Matematika di SMA Negeri 1 Toli -toli Sulawesi Tengah, ketua MGMP matematika SMK Kabupaten Tolitoli, Sekretaris PGRI Kab. Tolitoli. , Guru Inti/Instruktur Matematika SMA/SMK Kab. Tolitoli, Instruktur K13 Kab. Tolitoli, Pengajar pada Universitas Terbuka (UT) UPBJJ Palu sejak tahun 2006 sampai saat ini. Penulis kolom opini pada Koran lokal. Penulis paling aktif menulis di media sosial, seperti facebook, WA, dan Blog. Penulis buku Menulis dibalik layar.
๐ชMengenal Inklusivitas
Inklusivitas berasal dari kata inklusi , kata ini diambil dari kata “inclusion” yang berarti mengajak masuk atau mengikutsertakan . lawan kata inklusi adalah ekslusif atau "eksclusion", artinya menegasi atau mengeluarkan. Dengan demikian inklusivitas merujuk kepada sikap menerima atau mengajak kepada siapa saja tanpa melihat perbedaan dalam konteks sosial. Sebagai sebuah sikap, inklusivitas senantiasa dikaitkan dengan sikap masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini, masyarakat yang dimaksud adalah masyarakat digital.
Masyarakat digital identik dengan kebiasaan interaksi dengan
media baru dalam berkomunikasi di dunia digital dan memungkinkan orang -orang
dari kelompok -kelompok kecil berkumpul secara online, berbagi, menjual, dan
menukar barang serta informasi.
๐ชAlasan masyarakat digital harus inklusif
Ada beberapa alasan mengapa kita masyarakat digital harus
inklusif , yaitu ;
1. ๐Internet bukan barang baru di Indonesia. Oleh
sebab itu internet seharusnya bisa dinikmati oleh siapapun dengan mudah.
Dari data yang tercatat , Indonesia sebagai
salah satu pengguna smartphone terbesar di dunia, setelah China, India dan
Amerika Serikat. Hal ini menunjukan bahwa Indonesia menjadi salah satu pengguna
internet terbesar. Berdasarkan data internet worldstat, pengguna internet
Indonesia mencapai 212,35 juta jiwa pada maret 2021. Sementara rata-rata waktu
yang digunakan untuk mengakses internet adalah 8 jam 52 menit atau sekitar 75 %
dari waktu yang tersedia. Ini luar biasa, mengingat hampir ¾ waktu dihabiskan hanya
untuk mengamati perangkat digital yang ada. Sebagian besar pengguna
memanfaatkan media sosial untuk berinteraksi , berkomunikasi atau sekedar
mencari informasi . Tercatat aplikasi yang paling banyak digunakan secara
berturut -turut adalah youtube, whatsapp, instagram, facebook ,lalu twitter.
2. ๐Dunia digital cenderung mempertajam perbedaan
dan memperluas keberagaman , baik dari aspek fisik maupun pandangan sehingga
berpotensi menimbulkan kerawanan sosial.
3. ๐Keunikan yang hadir sebagai sebuah keniscayaan ,
perlu mendapat perlakuan yang proporsional sesuai kondisi keunikannya sehingga
mereka dapat menikmati layanan dan kebutuhan sebagaimana layaknya anggota
masyarakat digital lainnya.
4. ๐Hak untuk memperoleh layanan dan kebutuhan di dunia
digital untuk berbagai keperluan seharusnya mampu menjangkau seluruh wilayah di
Indonesia.
Dari ke 4 alasan tersebut, mengungkapkan
bahwa kita tidak bisa menghindari era digital, hanya 2 pilihan ikut atau
ditinggalkan. Lantas bagaimana sebaiknya kita menghadapinya ?
๐3 hal penting dalam inklusivitas dunia digital;
Keunikan fisik dan kemampuan ,
Perbedaan
Keragaman
Lingkungan inklusif dapat dilihat dari 3 hal yang tadi telah disebutkan, jika
hal tersebut berkaitan dengan kemudahan dalam mengakses internet maka yang
harus dilakukan adalah menyediakan akses internet yang lebih baik. Dalam hal
ini pemerintah terus berupaya membangun infrastruktur jaringan agar layanan
jaringan mudah, dan terjangkau. Sementara itu, jika hal tersebut berkaitan
dengan pengguna internet di dunia digital, maka sikap keterbukaan terhadap
perbedaan pandangan harus dapat diwujudkan dalam bentuk misalnya tidak mudah
terprovokasi dan dapat menerima perbedaan sebagai sesuatu yang lumrah.
Motivasi yang harus diberikan kepada masyarakat adalah bahwa perbedaan dan keragaman adalah sebuah keniscayaan , oleh sebab itu, keragaman dan perbedaan perlu dikelola secara baik dengan menonjolkan nilai-nilai yang lebih universal , seperti gotong royong.
๐Cara mewujudkan Inklusivitas bermedia sosial
Sikap inklusivitas dalam bermedia sosial antara lain dapat diwujudkan dengan sikap saling menghargai dan menghormati hak dan pendapat orang lain, kemudian dapat menerima dan menghargai perbedaan. Sepanjang hal tersebut tidak berkaitan dengan sikap menghina atau bully atau sejenisnya, sebaiknya kita hargai saja sebagai keragaman dalam berfikir.
Kita harus terus memberikan edukasi pada
masyarakat agar tidak memandang perbedaan sebagai sesuatu yang eksklusif. Hal ini
dapat dilakukan dengan tidak melakukan perundungan fisik, perundungan verbal,
agresi relasi, perundungan prasangka, perundungan siber, apalagi perundungan
seksual. Prilaku ini harus terus kita minimalisir agar tidak memicu timbulnya
sikap-sikap yang anti sosial.
๐Salam Literasi
Rina Agustina, S.Pd
SMAN 1 GARUT JAWA BARAT
Redume yg spj
BalasHapusLuar biasa... Blog pink penuh cinta bertaburan he...
BalasHapusLuar biasa, resume buk Rina. ❤️๐ค Menyenangkan.
BalasHapus